
Setelah menjalani rekonstruksi payudara, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan, antara lain: Rekonstruksi menggunakan jaringan autolog memiliki kemungkinan kegagalan dan kemungkinan infeksi yang lebih rendah, tetapi lebih tinggi kemungkinan untuk nekrosis kulit/ lemak. Namun penggunaan implan menghindari luka, jaringan parut dan kelemahan otot, dibandingkan dengan rekonstruksi menggunakan flap. Payudara yang menggunakan implan tidak akan berbentuk ‘ptotik’ sehingga memerlukan operasi pada payudara kontralateral untuk mencapai bentuk yang simetris. Secara umum, implan dapat menghasilkan tampilan yang memuaskan tetapi implan tetap akan melekat pada dinding toraks sehingga bentuk payudara tidak menyesuaikan dengan postur tubuh.
#Wifislax 2017 soporte drivers skin#
Menggunakan implan dan/ atau skin expander.Jenis dan teknik rekonstruksi payudara ada beberapa macam, dan pemilihannya tergantung dari kemampuan dokter bedah, bentuk tubuh dan preferensi pasien, serta kategori tumor dan saran tindakan dari dokter onkologi.īeberapa macam teknik rekonstruksi payudara adalah sebagai berikut: Kondisi-kondisi tersebut merupakan kontraindikasi relatif karena dapat mempengaruhi viability dari jaringan flap dan status vital pasien. Terdapat juga kontraindikasi relatif untuk rekonstruksi payudara menggunakan flap berupa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung iskemik, hipertensi, dan diabetes mellitus. Kontraindikasi lain adalah alergi terhadap silikon pada rekonstruksi yang mengggunakan implan. Kanker dengan metastasis dan risiko anestesi, seperti gangguan kardio-pulmonal yang signifikan merupakan kontraindikasi rekonstruksi payudara.


Rekonstruksi payudara diindikasikan untuk pasien dengan payudara yang asimetris pasca reseksi payudara. Salah satu tindakan yang sering dilakukan sebagai penatalaksanaan kanker payudara ini adalah reseksi payudara. Kanker payudara merupakan penyebab tertinggi mortalitas akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Banyak wanita yang harus menjalani operasi payudara dan akhirnya kehilangan bentuk dari payudaranya. Tidak jarang wanita yang mengalami kanker payudara sangat khawatir dan cemas akan bentuk payudaranya setelah pengobatan.
